Manusia itu Seperti Kura-kura


Manusia itu Seperti Kura-kura
By: Nandang Burhanudin
***

Dikisahkan, seorang anak memiliki seekor kura-kuran kecil. Saking cintanya, si anak rajin memberi makan dan bermain-main dengannya. Hingga datang suatu malam di musim dingin, si anak datang menjumpai kura-kura kesayangannya. Namun, sang kura-kura tengah asik menutup diri dengan pakaiannya yang tebal karena dingin mencari kehangatan.

Si anak tidak sabar. Ia berusaha menarik keluar, si kura-kura tetap menolak. Hingga si anak memukul kura-kura dengan tongkat. Namun kura-kura tetap menolaknya. Si anak kesal, keluarlah kata-kata kasar sembari , "Keluaaaarrrr .... Ayo main dengan aku", teriak si anak emosi. Namun kura-kura bergeming. Ia tetap kukuh dengan keenggangannya.

Saat si anak putus asa dan bermuram durja. Ayahnya datang dan memeluk si anak. Lalu berkata, "Ada apa wahai puteraku?" Si anak menceritakan masalahnya. Si ayah pun tersenyum. "Biarkan aja dulu ... mari kita duduk nak!"

Kemudian si ayah didampingi anaknya menyalakan tungku penghangat, kehangatan pun dirasakan. Perhatian si anak tak luput tertuju pada kura-kura. Terlihat, kura-kura sedikit demi sedikit berjalan menghampiri keduanya mencari kehangatan.

Sang ayah tersenyum. Lalu berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, manusia itu seperti kura-kura. Jika kamu menginginkan mereka menyetujui pendapatmu, maka berikan kehangatan dengan kelembutanmu. Jangan paksa mereka melakukan apa yang kamu inginkan. Ini adalah rahasia dari jiwa-jiwa yang mampu menghipnotis orang lain dan memberi pengaruh bagi kehidupan. Mereka memberi kehangatan dengan cinta yang dibalas dengan loyalitas; mau berbagi dan dibalas dengan ketaatan. Semua diawali dari kelembutan hati dan jiwa mereka.

Pepatah mengatakan, "Bisa jadi dirimu memaksa seekor kuda pergi ke sebuah sungai, namun dirimu tak akan pernah bisa memaksanya minum dari air sungai."

0 comments:

Post a Comment